Jabat Tangan
Ini
Cerpen By : Fauziah Hafni
Kelas : X-9
Kota Medan yaitu kota yang dipenuhi
oleh orang-orang yang bijaksana dan berjiwa besar. Dan dikota itulah aku
tinggal.
Namaku Ani, aku seorang siswi teladan kelas X di SMA
NEGERI 5 MEDAN. Aku cinta dengan prinsip bersahabat. Karena , menurutku
sahabat itu ialah dimana saat-saat kita sedang sedih, senang, dan semua saling
berbagi. Bagiku sahabat itu
adalah separuh nafasku. Yang takkan berhenti membela dan membantu kita.
Aku memiliki sahabat yang bernama Husna. Bagiku dialah
separuh nafasku.
Kami tinggal satu kostan.
Kosan kami tidak begitu jauh dari
sekolah.
Sore itu, aku dan Husna sedang jalan-jalan sore, karena
hanya itulah kesenangan kami setiap sore. Setelah lama jalan-jalan sore,
perjalanan kamipun terhenti. Tiba-tiba terlintas grup sepeda di depan mata
kami. Dengan wajah-wajah yang keren, juga gaya mereka bermain memakai atraksi
keren sekali.
Aku melihat seorang pria tampan, langsung ku tunjukkan
pada Husna “eh..eh..Na, lihat deh cowok itu ganteng bangetkan, oh Tuhan..”
kataku sambil berharap. Terlihat wajah Husna biasa saja saat kutunjukkan pria
itu.
Setelah mereka berhenti untuk beristirahat di tempat jualan. Ide
cemerlangpun muncul untuk mendekati pria itu “Na kesana yuk, beli cemilan dulu
lapar tau” kataku sedikit licik. Akhirnya aku dan Husna pun kesana dan membeli
cemilan sambil duduk-duduk. “samperin dong, please please!” kataku dalam hati.
Lumayan duduk di tempat jualan itu, cowok ganteng itu
langsung saja menghampiri kami walau dengan gaya sedikit malu-malu “ Hay.. nama
kamu siapa? Namaku Aldi”tanyanya padaku , “Namaku Ani” jawabku dengan lembut.
Saat itu Husna hanya diam membuang muka dan tidak menoleh sedikit pun.
Setelah lama aku dan Aldi mengobrol, akhirnya aku pun
menyudahi pembicaraan singkat itu “udah malem nih, aku balik dulu ya” kataku
sambil melambaikan tangan.
Sesampai dirumah, aku senang sekali bisa berkenalan dengan
Aldi. Dia seperti lelaki idamanku “DAG-DIG-DUG” sesekali hatiku masih deg-degan bila mengingat kejadian sore tadi J. Biasanya sih tidak pernah segininya juga aku menyukai seseorang. Tapi kali ini, dia sangat berbeda dari yang
lain.
Keesokan harinya, saat aku pergi sekolah aku melihat
seorang pria yang berjalan di sebrang sana, ketika aku ingin menyebrang. “aku
seperti tanda lelaki itu, tapi siapa ya?” tanyaku dalam hati.
Sesampai di kelas, aku langsung bercerita kepada Husna. ”Na tadi aku ngeliat cowok yang postur tubuh nya kira-kira mirip
dengan Aldi loh Na?” kataku bercerita kepada Husna. “Kapan? Mungkin hanya kebetulan saja sekilas kelihatan mirip
gitu” katanya sambil menghiraukan
pembicaraan. “Iyakali ya Na” jawabku sambil termenung. Dan berlangsunglah jam
pelajaran.
“TRIIIINNNGGG!” lonceng pun berbunyi, itu artinya
aktivitas belajar pun selesai.
Ketika aku berjalan melewati lapangan basket, aku
langsung melihat dengan putaran kepala dari hadapan lurus ke arah kiri. “ii..iitukan
Aldi?”tatapku heran.
Aku dan Husna pun berlari menuju arah lapangan basket.
“Kamu Aldi yang
semalamkan” tanyaku. “Iya”jawabnya singkat. “Kamu sekolah disini juga?
Kemarin-kemarin kok gak keliatan”kataku. “Aku murid baru disini” katanya. Husna terlihat diam saja tak
ada respon sedikitpun. “ya sudah deh, kami pulang dulu ya Di” Kataku
pamit pulang kepada Aldi dan kami pun segera bergegas meninggalkannya
Hampir setiap pulang sekolah aku menyempatkan diri untuk menemui
Aldi. Kami sering sharing bareng, sehingga kami terlihat dekat dan akrab.
Sepulang sekolah hari ini, dikostan sepertinya Husna sedang menungguku “kamu dari mana, kok tadi
gak pulang bareng sama aku?” tanyanya.
“dari sekolah kok” jawabku , “kok lama sekali pulang dari sekolah?” tanya Husna lagi. Melihat tingkahnya
yang aneh aku langsung berkata “mau tau aja sih,
dah.. aku lelah pengen tidur dulu”kataku sambil
membanting pintu kamar.
Hari rabu, sepulang sekolah kali ini berbeda.
Aku melihat Husna dan Aldi sedang berjalan sambil bergandengan
tangan. Aku berjalan menuju mereka dengan hati terbakar. “Husnaaa..?” sepatah kata yang keluar dari mulutku.
Aku segera lari sambil menangis, dan Husna mengejarku “
Ani.. tunggu!” jeritnya. Akupun berhenti.
“Sebenarnya aku ingin mengatakan semua ini padamu, kalau
kami sebenarnya sudah lama pacaran. Dan aku menutupi semuanya karena kutahu kau
menyukai Aldi , dan aku gak mau menyakiti perasaan kamu dengan tau semua hal
ini” kata Husna menjelaskan. “Dengan melihat adegan ini saja, rasanya sakit sekali Na”. Kataku sambil menangis. “Please Ani jangan marah samaku ya, gak mungkin kita tidak
sahabatan lagi cuma karena ini , apa kamu bisa melihat aku diam , dengan
keadaan kamu mendekati Aldi. Sungguh aku gak bisa Ni” kata Husna.
Husna pun langsung menjulurkan tangannya sambil berkata “Kita tetap sahabatkan Ni?”.
Aku pun menghusap air mataku dan
menerima tangan juluran maaf Husna secara bersahabat.
Saran
dan Motivasi buat Sobat Kreatif..
Persahabatan
itu bukan segampang mencari sesuatu yang kita tidak tau di google, trus dapat
jawabannya dengan sangat mudahnya.
Persahabatan itu, seperti kata pepatah "Bagaikan mencari jarum didalam
tumpukan jerami" yang sangat susah untuk mendapatkannya.
Buat sobat kreatif semua. Jangan jadikan masalah kecil sebagai penghancur
persahabatan kamu. Jika kamu dan sahabat kamu punya masalah, selesaikanlah
dengan baik dan bijaksana. Karna persahabatan itu akan abadi untuk selamanya..
#HijauSmanli
Jika kamu mempunyai Cerpen atau
Puisi yang ingin kamu bagikan kepada sobat kreatif. Kamu dapat mengirim Cerpen
atau Puisi kamu ke email kita di : hijau.smanli@yahoo.co.id Jangan lupa untuk mencantumkan identitas kamu
Salam Kreatif..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar