KESAKTIAN
PANCASILA
Bangsa Indonesia memiliki 4
pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu PANCASILA, UUD 1945, NEGARA
KESATUAN RI, dan BHINEKA TUNGGAL IKA. Keempat pilar tersebut adalah
pondasi bagi bangsa Indonesia dalam membentuk NKRI. Salah satu pilar yang akan
di bahas lebih detail yaitu PANCASILA.
PANCASILA sebagai dasar
Negara merupakan cita Negara sekaligus cita Hukum bagi NKRI. Segala
peraturan perundang-undangan yang berlaku di NKRI di pedomi oleh PANCASILA.
Peraturan perundang-undangan yang berlaku di NKRI apabila bertentangan dengan
PANCASILA tidak di benarkan .
Pancasila dengan urutan tiap-tiap sila, yang
telah menjadi kesepakatan bersama Bangsa Indonesia. Tidak boleh di robah-robah
baik isinya maupun urutannya yaitu :
Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PANCASILA juga sebagai
Pandangan hidup dan kepribadian bangsa. Sikap ini ditegaskan lagi dalam
ketetapan MPR No. 11 / MPR /1978. Pancasila sebagai pandangan hidup dan
kepribadian bangsa adalah sumber kejiwaan masyarakat dan bangsa indonesia
karena itu wajib di cerminkan dalam kehidupan yang seluruh anggota nya
masyarakat terutama pimpinan masyarakat.
Padangan hidup pancasila :”Surga adalah yang
terbaik dari segalanya “ dipaparkan oleh Drs. SUPARNO WIJOYO dalam acara
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di gedung BINA GRAHA PEMPROVSU. Drs.
SUPARNO WIJOYO memaparkan nilai-nilai luhurnya Pancasila, yaitu :
Jiwa nya pancasila : Ingat Allah, Sabar, Jujur, Suci dan Bersih
Palsafah Pancasila : Tercapailah kebahagiaan, kemakmuran dunia dan akhirat.
Idiologi pancasila : Tidak menerima segala bentuk, faham yang tidak beragama.
Jiwa nya pancasila : Ingat Allah, Sabar, Jujur, Suci dan Bersih
Palsafah Pancasila : Tercapailah kebahagiaan, kemakmuran dunia dan akhirat.
Idiologi pancasila : Tidak menerima segala bentuk, faham yang tidak beragama.
PANCASILA membentuk
Karakter Manusia Indonesia dalam mewujudkan Cinta Bangsa dan Tanah Air dengan
Nilai-Nilai Kejuangan 45 dipaparkan oleh Dra. Nina Karina. M.SP saat acara
sarasehan memperingatin hari Kesaktian Pancasila di Gedung Bina Graha. Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara kedaulatan ada di tangan Rakyat, rakyat
memiliki hak untuk menyampaikan inspirasinya. Rakyat mematuhi segala ketentuan
yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Oleh karena itu masyarakat
Indonesia diminta bekerja sama untuk membangun kesadaran, tekad, keuletan,
dan membangun ketangguhan untuk bangkit dari keterpurukan krisi yang
membelenggu negeri ini, mulai dari diri sendiri, dari hal terkecil sampai dapat
menjaga kondisi yang baik dari negeri ini.
Nilai-nilai bela Negara yang perlu
dikembangan diantaranya adalah :
1. Cinta
tanah air
2. Sadar
berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
3. Yakin
kepada Pancasila sebagai ideologi Negara.
4. Rela
Berkorban bagi bangsa dan Negara.
5. Memiliki
kemampuan awal bela Negara
Dra. HJ. NINA KARINA, M.SP
menuturkan bahwa Pemuda Harapan bangsa harus
berkerjasama membangun dan mengejar ketertinggalan untuk
mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera,aman, dan berkeadilan, sehingga
secara umum akan dapat mengakselerasikan pembangunan bangsa dalam mewujudkan
tujuan dan cita-cita nasionalnya seperti yang di cantumkan dalam pembukaan
undang-undang dasar tahun 1945.
Dalam acara serasehan Drs.
H. Muhammad TWH ( Tok Wan Harian ) memaparkan kepada generasi muda
kehidupan Berbangsa dan bernegara harus menumbuh kembangkan jiwa dan semangat
serta penanaman Nilai-nilai pancasila.
1 Oktober di Indonesia
diperingati sebagai hari kesaktian pancasila. Peringatan Kesaktian Pancasila
ini berakar Pada sebuah peristiwa tanggal 30 September 1965. Konon, ini adalah
awal dari Gerakan 30 September (G30SPKI). Oleh pemerintah Indonesia,
pemberontakan ini merupakan wujud usaha mengubah unsur Pancasila menjadi
ideologi komunis. Maka 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan
30 September dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Pancasila secara de yure
dan de facto memang merupakan dasar negara Republik Indonesia resmi. Beberapa
dokumen penetapannya ialah :
·
Rumusan Pertama :
Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni 1945
·
Rumusan Kedua :
Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945
·
Rumusan Ketiga :
Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949
·
Rumusan Keempat :
Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950
·
Rumusan Kelima :
Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli
1959)
Lantas, kenapa Pancasila
dianggap SAKTI? Dimanakah letak sebenarnya Kesaktian Pancasila itu sementara
Pancasila sendiri setuju atau tidak setuju tidak lagi ditaati sebagai sebuah
jiwa yang menyatu pada diri bangsa Indonesia. Dimanakah letak Kesaktia
Pancasila itu sementara Pancasila sendiri memiliki arti dan makna yang berbeda
di setiap rezim yang memimpin negara ini ternyata terminology kata SAKTI
(kekuatan, kekuasaan atau energi) adalah sebuah konsep ajaran agama Hindu atau
perwujudan dari aspek kewanitaan Tuhan .
Pengamalan Pancasila
dalam Rangka Menghargai Perbedaan
Pancasila dirumuskan dalam semangat kebersamaan. Salah satunya terwujud dalam sikap menghargai perbedaan. Perbedaan pendapat tidak menjadi hambatan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Hal itu merupakan sikap yang harus kita tiru. Pada waktu itu bangsa Indonesia belum memiliki dasar negara. Tetapi, sikap para tokoh telah mencerminkan semangat kebersamaan dan jiwa ksatria. Mereka bersedia menerima perbedaaan apa pun ketika proses perumusan dasar negara berlangsung. Nah, sekarang kita telah memiliki Pancasila sebagai dasar negara yang kuat. Kekuatan Pancasila telah terbukti selama berdirinya negara Indonesia. Pancasila mampu menyatukan seluruh bangsa Indonesia. Pancasila juga mampu bertahan menghadapi rongrongan pemberontak. Oleh karena itu, kita harus bangga memiliki dasar negara yang kuat. Kita harus dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah menghargai perbedaan. Kita harus memiliki sikap menghargai perbedaan seperti dalam perumusan Pancasila. Kita harus menyadari bahwa negara kita terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku Bangsa memiliki ragam budaya yang berbeda. Perbedaan suku bangsa dan budaya bukan menjadi penghalang untuk bersatu. Tetapi, justru perbedaan itu akan menjadikan persatuan negara kita kuat seperti Pancasila.
Pengamalan Pancasila dalam
Wujud Sikap Toleransi
Mengamalkan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (falsafah hidup bangsa) berarti melaksanakan pancasila dalam kehidupan sehari-hari , menggunakan pancasila sebagai petunjuk hidup sehari-hari , agar hidup kita dapat mencapai kesejahteraan dan kebahagian lahirdan batin.
Pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari ini adalah sangat penting karena dengan demikian diharapkan adanya tata kehidupan yang serasi (harmonis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar