LOYALTY
Karya
Novita Sari Damanik
Teringat akan masa lalu dimana
saat aku bisa merasakan persahabatan yang sangat indah dan penuh makna. Aku
merasakan jatuh cinta pada padangan pertama. Semula aku merasa sangat senang
dengan semua yang ada. Aku mempunyai sahabat bernama Ema. Dia orang yang selalu
mengerti keadaan aku. Dia tempat curahan hatiku. Begitu juga dia menggagap aku
sebagai sahabat nya.
Saat aku mempunyai masalah dengan
Jerry aku selalu bercerita kepada nya. Tak ada yang kurahasia kan kepada
nya begitu juga dengan dia. Kami selalu terbuka satu sama lain. Kami juga tidak
pernah marahan. Apabila kami punya masalah kami menyelesaikan nya dengan
baik-baik. Sehingga hubungan persahabat kami bisa bertahan dari SMP kelas 1
sampai SMA kelas 1 juga. Sudah 3 tahun kami membina persahabatan.
Jerry adalah kekasihku. Dia adalah
pangeranku. Aku membina hubungan dengan dia sejak kelas 3 smp. Dan sampai
sekarang hubungan kami masih berjalan dengan baik. Dia selalu
memahamiku dan mengerti keadaanku. Setiap ada kesempatan dia
mengajakku jalan. Setiap kami jalan berdua aku selalu mengajak Ema.
Aku kasihan pada Ema,dia jomblo
dan sepertinya selalu kesepian. Setiap malam minggu Jerry mengajak ku jalan dan
aku selalu meminta izin pada Jerry agar Ema juga ikut. Jerry hanya mengangguk
tanda menyetujui nya. Tapi dari mimik wajah jerry dia tampak kecewa tapi
kembali tersenyum saat aku merasa bersalah.
Matahari telah kembali ketempat
nya. Itu petanda bawah malam akan datang. Aku buru-buru nelvon Ema biar dia
siap-siap untuk jalan-jalan menghabiskan malam minggu.
“ hello ma. Siap-siap yah say buat
pergi mejeng” ucap ku sedikit teriak.
“ah gk lah, kamu kan pergi nya ma
Jerry gk enak ma dia entar..” jawab ema dengan nada ragu
“pokok ny harus siap-siap. Yawuda
yah..” tutupku tiba-tiba
Aku
menyiapkan penampilan semaksimal mungkin agar terlihat anggun di
depan jerry. Aku memakai gaun warna hijau dengan dipolesin warna krem yang
menarik. Aku terlihat bagaikan putri simple yang menarik.
“novi sayang, jerry udah nunggu
tuh d ruang tamu” teriak mama di balik pintu kamarku
“iya mah,tunggu bentar” ucapku
sambil tergesah-gesa
Aku pun
menghampiri Jerry yang menunggu ku di ruang tamu sambil main
handphone nya. Gaya nya simple tapi terlihat keren. Dengan kemeja kotak-kotak
lengan pendek dan celana jeans, dia terlihat sangat ganteng. Dia langsung
bangkit berdiri dan memasukkan handphone nya ke saku celana nya saat dia
melihatku.
“udah selesai dandan nya swetty”
ucap nya dengan membelai rambutku.
“udh kok,yuk jemput Ema” ucap ku
sambil menggengam tangan nya.
Sepanjang jalan Jerry
menggenggam tangan ku begitu juga aku menyandarkan tubuhku di bahunya. Aku
senang banget bisa berduaan sama Jerry. Tapi rasa senang itu berubah saat sudah
memasuki daerah perumahan Ema. Jerry memandangku sejenak dan langsung
memalingkan muka nya saat aku melihat nya.
Akhirnya sampai juga kerumah Ema.
Ema sudah menunggu dengan gaya nya yang manis. Dia memakai gaun kuning dengan
percikan manik-manik direnda gaun nya. Dia terlihat menawan. Saat itu aku
melihat Jerry memperhatikan Ema dengan wajah melotot sepertinya dia kagum
dengan penampilan Ema.
“ehmm... masuk ma. Entar kita
telat nonton bioskop nya” ucapku sedikit lirih
“oh yah..” jawab ema
Sepanjang jalan mau kebioskop aku
merasa tidak seperti tadi. Tidak ada yang menyentuh tanganku, dan tempat untuk
menyandarkan kepalaku. Aku layak patung yang diam dengan 1000 bahasa. Suasana
jadi dingin seketika. Syukurlah, akhirnya sampai juga ke bioskop. Aku turun dan
berjalan menuju tempat jual tiket film horor. Aku suka film horor begitu juga
jerry.
“sayang,aku beli tiket dulu yah,
film horor aja yah” ucapku manja
“iya swetty, terserah swetty aja” ucap
Jerry lembut banget
Aku beranjak dari tempat ku menuju
tempat penjual tiket. Aku melihat dari kejauhan jerry sedang berbincang-bincang
dengan Ema. Padahal waktu di perjalanan mereka tidak ada berbicara satu sama
lain. Aku menghilangkan pikiran buruk tentang jerry. Aku percaya kepada Jerry
maupun kepada Ema.
“yuk kita masuk” ucapku girang
Didalam bioskop aku berada di
samping kanan jerry. Sedangkan ema di samping kiri jerry. Aku senang bisa
bersampingan duduk sama jerry. Dia memegang erat tangan ku. Waktu adegan paling
menyeramkan aku memeluk nya tetapi sungguh terkejutnya aku kalau Ema juga
melakukan hal yang sama.
“maaf nov,aku gak sengaja” ucap
nya sambil melepas pelukan nya
“iya,gak papa kok. Wajar aja tadi
adegan nya seram juga aq aja takut” ucapku dengan tenang.
Jerry memandangku dengan perasaan
Iba. Aku memahami jerry kalau dia tidak ingin hal itu terjadi lagi. Aku merasa
kalau Jerry merasa gak betah di bioskop itu. Aku mengajak Jerry dan Ema makan
di cafe dekat bioskop. Jerry memegang tangan ku dan berjalan layak nya pangeran
dan putri kerajaan. Sesampai di cafe.
“Mau pesan apa sayang?” tanya ku
dengan lembut ke Jerry
“Aq pesan steak ayam ma jus Warjer
aja lah sweety .” pinta nya dengan manja
Selesai memesan makanan, aku pamit
mau ke toilet dulu. Aku melangkahkan kakiku dan menjauh dari Jerry dan Ema.
Selesai dari toilet aku kembali ke meja kami duduk. Aku melihat Ema dengan
Jerry seperti berbicara serius. Aku penasaran dengan apa yang mereka katakan.
Aku berhenti di balik tembok dekat tempat duduk mereka.
“cukup Jer,aku gak mau
terus-terusan berakting di depan Novi.” bentak Ema
“aku gak bisa mengaku pada novi, aku
takut dia marah. Aku takut dia benci aku” ucap Jerry kaku.
“aku sayang kamu jer,
kita gak bisa berhubungan di belakang Novi terus-terusan. Lama kelamaan dia
juga akan mengetahuinya” ucap Ema dengan memegang tangan jerry.
“aku juga sayang kamu ma. Tapi aku
....” ucap Jerry tetapi terhenti saat aku datang dan langsung memergoki mereka.
“apa-apa ini. Kalian berdua
keterlaluan” bentak ku sambil berlari meninggalkan Jerry yang masih terkejut
melihat aku memergoki nya.
“nov,tunggu swetty.. aku bisa
jelasin semua nya” teriak jerry sambil berlari mengejarku. Tetapi tangan Ema
memegang nya erat sehingga dia hanya melepas kepergianku.
“sudahlah jer,dia masih emosi. Dia
perlu menenangkan diri dulu.” ucap Ema
“kau tega sama sahabat mu. Dia
tersakiti oleh perkataan kita tadi. Aku sayang padamu sebagai teman tidak lebih.
Kau ingat itu baik-baik.” teriak jerry dengan tegas.
Dia berlari mengejar kepergianku.
Aku masih berlari kecil-kecil meninggalkan cafe tersebut. Tanpa ku sadari ada
sepedamotor yang berlaju ke arah ku. Aku terhempas dan pingsan di tempat
kejadian. Ketika sadar aku sudah di kamarku. Aku membuka mata ku pelan-pelan.
Ku lihat kedua orangtuaku cemas.
“sayang,kamu sudah sadar nak” tanya
mama dengan mimik wajah cemas.
Aku hanya mengangguk. Kepalaku
terasa berat, ternyata aku tidak ada luka. Karena benturan di kepala aku jadi
pingsan. Aku melihat Jerry berdiri di depanku. Dia terlihat Cemas juga. Aku
tidak memperdulikan dia lagi. Aku ingin duduk tapi badan ini berat kali. Aku
hanya bisa terbaring di tempat tidur.
“Sayang,kamu gak papa kan swetty?”
tanya Jerry dengan lembut
“Tolonglah kamu keluar dari
kamarku. KELUAR !!” bentakku hingga membuat papa dan mama terkejut.
“Kamu dengarkan penjelasan aku dulu,
aku bisa jelasin kok sweety” ucap Jerry dengan mendesah.
“Aku bilang keluar ya keluar, aku
gak mau dengar penjelasan kau lagi. Udah cukup bukti yang ada di depan mataku.
Sekarang silakan kamu pulang dan jangan pernah kembali. KITA PUTUS.!” Bentakku
dan menutup tubuhku dengan selimut.
“Sudah nak Jerry, nak Jerry pulang
saja biar tante yang bujuk Novi. Dia lagi Emosi, jadi tingkah nya lagi tidak stabil" ucap mama dengan luluh.
Jerry hanya mengangguk dan pulang
ke rumah nya. Aku merasa sakit hati banget lihat kelakuan Ema dan Jerry. Mereka
saling menyayangi di belakang aku. Penghianatan yang dilakukan mereka sungguh
kejam. Menusuk ku dari belakang, aku melihat pesan di Handphone q ada 10 pesan
yang sama dari jerry.
“Sweety.. aq bisa jelaskan apa
yang terjadi tadi. Aku menunggu mu di belakang Taman kompleks. Ku harap kau datang
menemui aku” Bunyi sms Jerry.
Aku memutuskan untuk menemui Jerry
di taman dan aku akan memperjelas hubungan kami. Sesampai di taman aku melihat
Jerry duduk di bangku taman dengan menunduk. Aku kasihan melihat nya. Tapi
pikiranku berubah saat mengingat kembali kejadian tadi. Jerry melihat aku
berdiri di depan nya. Dia langsung memeluk ku.
“sweety,ku kira kamu tidak akan
datang. Aku cemas dan takut kehilangan mu” ucap Jerry hingga membuatku membisu.
“maaf jer,aq kesini untuk
memperjelas hubungan kita. Aku akan mengakhiri hubungan kita.” ucapku dengan
lirih.
“Sweety,aku sayang kamu. Aq memang
sayang Ema tapi sebagai Teman. “ucap jerry.
“Iya btul nov,aku sama Jerry hanya
berteman. Awal nya aku memang suka sama dia,tapi ternyata dia lebih memilih
mu.” ucap Ema tiba-tiba
Aku percaya pada Jerry. Dia memang
tidak pernah menghianatiku. Dia setia dan selalu menyayangiku sepenuh hati. Aku
memeluk Jerry dengan erat.
“Aq percaya kamu kok sayang” ucap
ku dengan lembut.
Akhirnya aku bersama jerry tidak
jadi berpisah. Kami menjalin hubungan dengan di pondasi kepercayaan dan
kesetiaan. Aku menyayangi jerry begitu juga jerry menyayangi aku.
~selesai~
Saran dan Motivasi dari Dokter Motivasi dan Tips Hijau Smanli
Buat sobat kreatif semua yang pernah mengalami kejadian yang hampir serupa dengan cerpen diatas dan masih belum tau jalan keluarnya. Dokter Motivasi akan memberi saran kepada sobat semua. Disimak ya sobat..
Jika hubungan sobat seperti cerita diatas. Kuncinya hanyalah satu, yaitu "Kepercayaan" Hubungan kamu apa bila tidak dilandasi dengan "Kepercayaan", maka percayalah hubungan itu tidak akan berlangsung lama.
Apabila sobat kreatif sudah merasa di duain sama pasangan sobat, maka sobat bisa menyelidiki pasangan sobat. Tapi jangan langsung berprasangka buruk terlebih dahulu. Jika terbukti ia menduain kamu, kamu langsung bisa mengakhiri hubungan kamu dan dia. Tapi jika ia tidak terbukti selingkuh, maka percayalah, bahwa ia benar-benar mencintai dan menyayangi kamu.
Semoga Motivasi dan Tips tadi bisa membantu sobat semua #HijauSmanli
Semoga Motivasi dan Tips tadi bisa membantu sobat semua #HijauSmanli
Jika kamu mempunyai cerpen atau puisi yang ingin kamu bagikan kepada sobat kreatif. Kamu dapat mengirim Cerpen atau Puisi kamu ke email kita di : hijau.smanli@yahoo.co.id Jangan lupa untuk mencantumkan identitas kamu. Dokter Motivasi dan tips juga siap memberikan Motivasi dan Tips diakhir cerpen kamu.
Salam Kreatif,
Yang Muda Yang Kreatif..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar